Selasa, 30 Agustus 2011

Tata Cara Shalat

Tata Cara Shalat

Takbir

Takbiratul Ihram " ALLAAHU AKBAR " (Allaah Maha Besar)

Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw,

waashiila.

(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci

Allah sepanjang pagi, dan petang).

Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa,

wamaa ana minal musrykiin.

(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit

dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk

orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)

Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil 'aalamiin.

(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya

untuk Allaah Rabb Semesta Alam).

Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.

(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan

aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)

Adapun Rasulullaah ketika membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per

satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki

khasiat yang sangat tinggi sekali. Bahkan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah sampai menuliskan

makna iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, dalam satu kitabnya yang berjudul

Madarijus Saalikin, dimana beliau bercerita ketika di suatu kota ia menderita sakit,

maka ia membacanya per ayat dengan sungguh-sungguh, dan ia rasakan bahwa

setiap selesai satu ayat dibacanya, terasa berguguran sakit yang dirasakannya.

Subhaanallaah.

Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.

Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)

(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Alhamdulillaah, Rabbil 'aalamiin

(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta 'alam)

Arrahmaan, Arrahiim

(Maha Pengasih, Maha Penyayang)


Maaliki, yaumiddiin

(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)

Iyyaaka, na'budu, wa iyyaaka, nasta'iin

(KepadaMulah, kami menyembah, dan kepadaMulah, kami mohon pertolongan)

Ihdina, asshiraathal, mustaqiim ---> berharaplah dengan penuh harap ketika

membacanya.

(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)

Shiraath, alladziina, an'am, ta 'alayhim

(Jalan, yang, telah Engkau beri ni'mat, kepada mereka)

Ghayril maghduubi 'alaihim, wa laddhaaaalliiin.

(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan)

orang-orang yang sesat)

Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka

hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an.

Ruku'

Lalu ruku', dimana ketika ruku' ini beliau mengucapkan bermacam-macam dzikir dan

do'a. Kadangkala beliau mengucapkan yang ini dan kadangkala mengucapkan yang

itu :

1. Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi.

(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)

---> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.

(Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-

Thabarani)

---> kadangkala juga beliau membacanya berulang-ulang lebih banyak dari tiga kali,

dan sesekali beliau

berlebihan dalam mengulanginya ketika shalat lail (malam), sehingga lama ruku'nya

hampir mendekati

lama berdirinya.

2. Subbuuhun, qudduus, rabbul malaaikati, warruuh.

(Maha Suci Engkau ya Allaah, Pemberi berkah, Tuhan malaikat, dan ruh) --> Riwayat

Muslim

3. Allaahumma, laka raka'at, wa aamantu, wa laka aslamtu,

(Yaa Allaah, kepadaMu, kuserahkan ruku'ku, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku

Islam (menyerahkan diri).)

anta rabbiiy, khasa'a laka sam'iiy, wa bashariy, wa mukhyii, wa 'adzhomii, wa fii


riwaayah

(Engkau Tuhanku, KepadaMulah pendengaran, penglihatan, otak, tulang, dan syarafku

tunduk)

wa mastaqallat bihi, qadamii, lillaah, rabbil 'aalamiin.

(Dan apa yang dibawa kakiku, kuserahkan, kepada Allaah, Tuhan semesta alam)

(HR. Ad-Dharuquthni)

Memperpanjang Ruku'

Diriwayatkan bahwa :

"Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam, menjadikan ruku'nya, dan bangkitnya dari

ruku', sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya."

(Hadits Shahih Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

I'tidal

Rasululullaah Sallaahu 'alayhi wa sallaam mengangkat punggungnya dari ruku' sambil

mengucapkan,

"Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".

(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)

Maka ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, sambil mengangkat kedua tangan

sejajar bahu ataupun sejajar telinga, maka kita mengucapkan :

Sami'allaahu, li, man, hamida, hu

(Mudah-mudahan mendengar Allah, kepada, sesiapa yang, memuji, Nya)

"Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk diikuti. Oleh karena itu, apabila ia

mengucapkan "sami'allaahu liman hamidah", maka ucapkanlah "rabbanaa lakal

hamdu", niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-

tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman

melalui lisan NabiNya saw., "Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan)

orang yang memujiNya".

(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)

Maka mari kita baca :

Rabbanaa, lakal, hamdu

(Yaa Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)

Kadangkala lafadzh diatas beliau tambahkan seperti :

mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil a maa shikta, min shai in, ba'du

(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari


sesuatu, sesudahnya)

Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu

'Uwanah)

Sujud

Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a-do'a sujud

seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam.

1. Subhaana, rabbiyal, a'laa

(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur)

Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-

ulanginya lebih daripada itu.

2. Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi

(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)

3. Subbuuhun, qudduusun, rabbul malaaikati, warruuh

(Maha Suci, Pemberi Berkat, Tuhan malaikat, dan ruh)

Duduk antara dua Sujud

Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita berdo'a sepertinya do'anya

Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan,

dan penuh pengharapan kepada Allah Subhaana wa Ta'ala.

Di dalam duduk ini, Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam mengucapkan :

Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, wahdinii, wa 'aafinii, warzuqnii

(Ya Allaah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku,

dan berilah rizqi kepadaku)

Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk

tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi

ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).

Duduk At-Tasyaahud Awal

01. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.

Dari Ibn Mas'ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku,

dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau -

sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepadaku : ---> (Mari

dihafalkan setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)


Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.

Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan.

Assalaamu 'alayka * , ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.

Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu *, wahai Nabi, dan beserta rahmat

Allaah, dan berkatNya.

Assalaamu 'alaynaa, wa 'alaa, 'ibaadillaahisshaalihiiin.

Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-

hambanya yang shaleh.

Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.

Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allaah.

Wa asyhadu, anna muhammadan, 'abduhu, wa rasuluhu.

Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya.

* Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para

shahabat mengucapkan :

Assalaamu 'alannabiy.

Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi.

02. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-

Nasa'i.

Dari Ibnu 'Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami

sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada kami. Beliau mengucapkan :

Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.

Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.

Assalaamu 'alayna wa 'alaa 'ibaadillaahisshaalihiin.

Asyhadu allaa ilaaha illallaah.

Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.

(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, 'abduhu, warasuuluh )

--> Artinya sama dengan yang diatas, insha Allaah.

Bacaan shalawat Nabi di akhir shalat

Rasulullaah saw. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud

pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni

beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah

mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan

salawat kepadanya.

Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum di kita, diriwayatkan oleh Imam

Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.


Allaahumma, shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa, aali muhammad.

Ya Allaah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga

Muhammad

Kamaa, shallayta, 'alaa ibrahiim, wa 'alaa, aali ibraahiim.

Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada,

keluarga Ibrahim.

Innaka, hamiidummajiid.

Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Allaahumma, baarik, 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad.

Ya Allaah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad

Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa 'alaa, aali ibraahiiim.

Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada,

keluarga Ibrahim.

Innaka, hamiidummajiid.

Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Cara Mengucapkan Salam

Mari kita simak hadits berikut, yang diriwayatkan oleh Abu Daud, An-Nasa'i, dan

Tirmidzi serta dishahihkan olehnya.

"Rasulullaah saw. mengucapkan salam ke sebelah kanannya : Assalaamu 'alaykum

warahmatullaahi wa barakaatuh (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada

kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya), sehingga tampaklah putih

pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu

'alaykum warahmatullaah (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu

sekalian serta rahmat Allaah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri."

Perhatikanlah, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang

pertama) lebih banyak daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang

kedua).

Atau dalam riwayat lain, ketika salam yang pertama beliau mengucapkan :

Assalaamu 'alaykum warahmatullaah , dan pada salam yang kedua beliau

mengucapkan : Assalaamu 'alaykum.

Alhamdulillaah, Maha Benar Allaah atas segala FirmanNya. Maka semoga kesebelas

artikel ini menjadikan jalan kemudahan bagi kita di dalam usaha kita berusaha

khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan, sehingga benar-benar

memiliki ruh dan nilai yang sulit bagi kita untuk menuangkannya dalam kata-kata,


karena begitu nikmatnya shalat itu. (Selesai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar