Selasa, 30 Agustus 2011

terjemah washiyatul mushtofa

Segala puji saya haturkan kehadirat Allah yang menjadi Tuhan semua

alam. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada pemimpin kita nabi

Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya.

(Ayat Al-Qur’an) ini merupakan wasiat atau pesan Nabi Muhammad kepada

sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu.

Sahabat Ali berkata: “Rasulullah mengajak ku, kemudian, aku menyepi

bersama beliau di kediamannya, dan beliau berkata: Wahai Ali, kedudukan mu

di sisiku sebagaimana kedudukan Nabi Harun di sisi Nabi Musa. Hanya saja

tidak ada nabi setelah aku. Hari ini aku berwasiat pada mu yang jika kau

menjaganya, maka kau akan hidup terpuji dan mati syahid serta kau akan di

bangkitkan oleh Allah pada hari Qiyamal dengan keadaan ahli fiqih dan alim”.

Wahai Ali: “Barang siapa memakan barang halal maka bersihlah agamanya,

lunak hatinya, dan da’wahnya tidak terhalang”.

Wahai Ali: “Barang siapa makan barang Subhat (belum jelas pemiliknya) maka

tidak jelas agamanya dan gelap hatinya. Dan barang siapa makan barang

Haram, maka matilah hatinya, tipis agamanya, lemah keyakinannya, dan Allah

akan menghalangi da’wahnya serta sedikit ibadahnya”.

Wahai Ali: “Jika Allah murka pada hambanya, maka ia akan diberi rizqi

berupa barang Haram dan jika murka tersebut sudah memuncak, maka Allah

akan mengutus syetan kepadanya yang memberinya barokah, menemaninya,

menyibukkannya dengan urusan-urusan agama, dan mempermudah baginya

urusan- urusan duniawi”.

Allah berfirman:


Setiap orang yang berjalan kaki untuk mencari harta haram maka

syetanlahyang menjadi temannya

Setiap orang yang berkendaraan untuk mencari harta haram, maka

syetanlah yang menjadi boncengannya

Setiap orang yang lupa untuk menyebut nama Allah ketika melakukan

hubungan intim, maka Syetanlah yang menjadi yang menyertai

putranya

Demikianlah firman Allah – Syetan akan menyertai harta dan anak

mereka.

Wahai Ali: “Allah tidak akan menerima shalat tanpa wudlu, dan

Shadaqah dari barang haram”

Wahai Ali: “Kualitas agama seorang mu’min senantiasa bertambah

selama dia tidak mengonsumsi barang haram, dan orang yang menjauhi

Ulama maka akan hatinya, dan ia buta akan keta’atan pada Allah”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang membaca Al-Qur’an tapi ia tidak

menghalalkan kehalalannya dan tidak mengharamkan keharamannya

maka ia termasuk orang-orang yang membuang Al-Qur’an di belakang

punggungnya”.


Fasal. Menerangkan Tentang Wudlu dan

Shalat

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Wahai Ali, aku akan

menjelaskan tentang menyempurnakan wudlu, sesungguhnya itu adalah

separuh Iman, jika kau berwudlu maka janganlah berlebih-lebihan

dalam menggunakan air, dan jika kau selesai bersuci, maka bacalah ayat

(Ayat Al-Qur’an) Sebanyak 10 kali setelah membasuh kedua kaki,

niscaya Allah akan memberimu jalan keluar atas masalahmu”.

Wahai Ali: “Jika engkau selesai dari bersuci, maka ambillah air,

kemudian usapkanlah ke lehermu, setelah itu, bacalah do’a: “Maha suci

engkau, Ya Allah, dengan memujimu aku bersaksi bahwa tiada tuhan

selain engkau, engkau maha Esa, tiada sekutu bagimu, aku memohon

ampunan mud an aku bertaubat kepada mu”. Kemudian lihatlah ke bumi

dan berdo’alah: “Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah

hamba dan utusanmu”. Sesungguhnya orang yang membaca do’a

tersebut, maka Allah akan mengampuni semua dosa-dosanya baik yang

besar, maupun yang kecil.”


Wahai Ali: “Sesungguhnya malaikat akan memintakan ampun seseorang

selama dia masih dalam keadaan suci dan tidak hadats”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang mandi pada hari Jum’at, maka Allah akan

mengampuni dosanya antara Jum’at yang berikutnya, dan menggantinya

dengan pahala di kuburnya, serta memberatkan timbangan amal

baiknya”.

Wahai Ali: “Pakailah siwak, karena siwak memiliki 24 ke’utamaan baik di

dalam tubuh maupun agama

Wahai Ali: “Lakukanlah shalat pada waktunya karena merupakan

sumber segala keutamaan dan puncak segala ibadah”.

Wahai Ali: “Jibril berharap untuk menjadi anak adam di sebabkan 7

perkara yaitu:

1. Shalat 5 waktu dengan berjama’ah.

2. Berkumpul di 1 majelis bersama ulama’.

3. Menjenguk orang sakit.

4. Mengantarkan jenazah.

5. Memberi minum orang yang membutuhkan.

6. Mendamaikan 2 orang yang berselisih.

7. Memulyakan tetangga dan anak yatim.

Wahai Ali: “Shalatlah pada malam hari walau hanya seperti

orang yang memerah sapi (sebentar), orang yang shalat pada

malam hari adalah orang yang paling bagus wajahnya”.


Wahai Ali: “Jika kau takbir hendak shalat, maka renggangkanlah

jari-jarimu dan angkatlah kedua tanganmu sampai lurus dengan

kedua pundakmu, dan jika engkau takbir, letakkanlah tangan

kananmu di atas tangan kirimu tepat di bawah pusarmu. Dan jika

engkau Ruku’ letakkanlah kedua tanganmu di atas lututmu dan

renggangkanlah jari-jarimu”.

Wahai Ali: “Bersegeralah melakukan shalat shubuh, lakukanlah

shalat maghrib setelah terbenamnya matahari seperti halnya

memerah sapi (sebentar). Sesungguhnya demkian itu adalah

perbuatan para nabi”.

Wahai Ali: “Lakukanlah shalat berjama’ah, karena itu disisi Allah

seperti pahalanya sama dengan melakukan Haji”.

Tidaklah suka melakukan Shalat berjama’ah, kecuali

mu’min yang benar-benar dicintai Allah. Dan tidaklah suka

meninggalkan shalat berjama’ah, kecuali orang munafik yang

benar-benar dibenci Allah.

Wahai Ali: “Hamba yang paling di cintai Allah adalah hamba yang

Selalu bersujud dan berdo’a dalam sujudnya:

Ya Rabbi, sesungguhnnya aku telah mendzolimi diriku sendiri

Maka ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang berhak

Mengampuni dosa- dosa kecuali engkau”.

Wahai Ali: “Dirikanlah shalat dhuha baik ketika berpergian


Maupun ketika di rumah. Sesungguhnya ketika hari kiamat

Datang, maka sebuah suara memanggil dari atas surga, “Di

Manakah orang-orang yang telah melakukan shalat Dhuha ?”.

Masuklah dari pintu Dhuha dengan aman dan sentosa”.

Dan Allah takkan mengutus seorang nabi, kecuali ia

Memerintahnya untuk mendirikan shalat Dhuha.

Wahai Ali: “Di antara kemulyaan orang mu’min adalah:

Istri yang penurut, shalat berjamaah dan tetangga

Yang mencintainya.


Fasal: Menerangkan Tentang Puasa

Nabi bersabda: “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan menjauhi hal-

hal yang haram dan kurang ajar di bulan tersebut maka Allah akan ridho

padanya dan menyiapkan surga-surga untuknya”.

Wahai Ali: “Barang siapa puasa bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa

6 hari pada bulan Syawwal maka Allah akan mencatat baginya pahala satu

tahun penuh”.


Fasal: Menerangkan Shodaqoh (Sedekah)

Nabi bersabda: “Sesungguhnya para wali Allah memperoleh luasnya Rahmat

Allah bukan karena banyaknya Ibadah, tapi karena kedermawanan hati dan

menganggap dunia itu hina”.

Wahai Ali: Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan

Rahmat Allah dan jauh dari siksa Allah. Orang yang kikir itu jauh dari Allah,

jauh dari Rahmat Allah, dan dekat dengan siksa Allah.

Wahai Ali: “Aku melihat sebuah tulisan di atas pintu surga: ‘Engkau di

haramkanbagi setiap orang kikir, orang yang berani pada orang tua, dan

tukang mengadu domba”.

Wahai Ali: “Ketika Allah menciptakan surga, maka surga bertanya: ‘Untuk apa

aku diciptakan ?’, Allah menjawab: ‘Untuk orang-orang yang dermawan dan

bertaqwa’, Surga berkata: ‘Aku rela’. Dan Neraka bertanya, ‘Wahai tuhanku,

untuk apa aku diciptakan ?, Allah menjawab: ’Untuk orang yang kikir dan

sombong’. Neraka berkata: ‘aku memang di siapkan untuk keduanya”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang tidak menuruti hawa nafsunya maka surga

adalah tempat kembalinya, dan barang siapa yang menuruti hawa nafsunya


maka nerakalah tempat kembalinya”.

Wahai Ali: “Hati- hatilah (takutlah) terhadap do’anya orang-orang yang

dermawan. Sesungguhnya jika lisannya tergelincir maka Allah yang akan

menindaknya”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang memberi makan seorang muslim dengan

sukarela, maka Allah akan mencatat satu juta kebaikan untuknya, dan

menghapus satu juta kejelekan. Dan mengangkat 1000 derajat untuknya”.

Wahai Ali: “Cintailah saudaramu seperti kau mencintai dirimu sendiri’.

Wahai Ali: “Carilah kebaikan di pagi hari, dan mulyakanlah tamu.

Sesungguhnya ketika tamu berkunjung di suatu kaum, maka rizqi juga akan

turun bersamanya, dan ketika ia pergi maka ia akan pergi dengan membawa

dosa-dosanya penghuni rumah yang ia kunjungi kemudian membuangnya ke

laut.

Wahai Ali: “Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya

terdapat beberapa gambar atau patung atau orang yang berani pada orang

tuanya dan rumah yang tidak pernah dimasuki tamu”.

Wahai Ali: “Berbuatlah suatu kebaikan walaupun kepada orang-orang yang

rendah kita, Sahabat Ali: ‘Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang

rendah ya Rasulullah ?, Nabi menjawab, ‘Yaitu orang-orang yang tidak mau

menerima nasehat ketika di nasehati, dan tidak mau berhenti ketika di cegah,


dan tidak mau memperdulikan ucapannya dan ucapan orang lain”.

Wahai Ali: “Sedekah dengan cara samar itu bisa melebur murka tuhan, dan

menarik barokah dan rizqi yang banyak, dan pagi-pagilah (cepat-cepatlah)

untuk bersedakah, sesungguhnya, bahaya turun sebelum pagi buta, sehingga

kepastian jelek akan ditolak udara”.

Wahai Ali: “Jika kau bersedekah maka bersedehkahlah dengan hartamu yang

paling bagus”.

Sesungguhnya, sesuap sedekah di barang halal itu lebih disukai disisi

Allah dari pada 100 sedekah yang diberikan setelah kau mati.

Allah berfirman: “Hari ketika, seseorang menunggu pahala atau kebaikan yang

dilakukan kedua tangannya”.

Wahai Ali: “Bersedehkahlah untuk kerabat-kerabatmu yang mati,

sesungguhnya Allah memerintah malaikat untuk membawa sedekah orang-

orang yang hidup kepada kerabat-kerabatnya yang telah mati, sehingga

mereka lebih bahagia daripada di dunia, dan mereka berdo’a: ‘Ya Allah

ampunilah dosa-dosa orang yang menerangi kuburan kami dan bahagiakanlah

ia dengan surga sebagaimana ia telah membahagiakan kami”.

Wahai Ali: “Beramallah murni karena Allah, sesungguhnya Allah tidak

menerima, kecuali amalnya orang yang murni kepada Allah”.


Allah berfirman: “Barang siapa yang berharap bisa bertemu Allah maka

hendaknya ia beramal baik dan tidak menyekutukan Allah dengan siapapun

dalam ibadah”.

Fasal: Menerangkan Do’a Iftitah


(Minta Ampunan), Al-qur’an, (beberapa dzikir yang lain)

Nabi bersabda: “Berdo’alah diantara Adzan dan Iqomah, sesungguhnya do’a

tersebut tidak akan ditolak.”

Wahai Ali: “Jika engkau berdo’a, maka bentangkanlah tanganmu lurus di

dadamu dan jangan kau angkat melebihi kepalamu dan berisyarat kepada

Allah dengan jari telunjuk kananmu”.

Wahai Ali: “Jangan keraskan suaramu didalam membaca al-qur’an dan berdo’a

ketika ada orang-orang shalat, sesungguhnya demikian itu akan menggangu

shalat mereka”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang berdzikir kepada Allah sebelum waktu fajar,

sebelum terbitnya matahari dan terbenamnya matahari, maka Allah akan mau

untuk menyiksanya di neraka”.

Wahai Ali: “Jika engkau telah shalat, maka tetaplah duduk di tempatmu

sampai matahari terbit, sesungguhnya Allah mencatat pahalanya orang yang

duduk di tempatnya seperti pahalanya melaksanakan Haji dan Umroh atau

memerdekakan budak atau sedekah 1000 dinar di jalan Allah”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap harinya membaca: ‘Hamba memohon

ampun pada Allah, dzat yang maha Agung, atas dosa-dosa hamba dan kedua

orang tua hamba serta dosa-dosa semua orang mu’min baik laki-laki atau

perempuan, baik yang masih hidup atau yang sudah mati. Maka Allah akan


mencatatnya sebagian dari kekasih-kekasih Allah”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari membaca: ‘Tiada tuhan selain Allah,

sebelum segala sesuatu, tiada tuhan selain Allah setelah segala sesuatu, tiada

tuhan selain Allah, maka tidak ada satupun malaikat langit dan bumi kecuali

memintakan ampun untuk-nya”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari membaca: ‘Yaa Allah berikanlah aku

berkah ketika mati dan setelah mati, maka Allah tidak akan menghisap amal

yang telah ia perbuat di dunia, dan barang siapa yang membaca takbir 100 x

sebelum terbitnya matahari, dan 100 kali sebelum terbenamnya matahari

maka Allah akan mencatat baginya pahala 100 orang ahli ibadah, dan 100

pejuang di jalan Allah, dan barang siapa membaca shalawat kepadaku setiap

hari atau setiap malam sebanyak 100 kali, maka ia wajib mendapat syafa’atku

(pertolongan), dan banyaknya istighfar itu merupakan benteng orang-orang

yang taubat dari neraka.

Fasal: Menerangkan Kejujurandan dan

Berteman


Nabi bersabda: “Wahai Ali, jujurlah engkau walaupun kejujuran itu

membahayakanmu di dunia tapi akan bermanfaat di akhirat dan janganlah

berdusta, sesungguhnya walaupun dusta itu bermanfaat bagimu di dunia, tapi

akan membahayakanmu di akhirat”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang banyak dosanya, maka hilanglah kebaikannya

atau keindahannya”.

Wahai Ali: “Hendaknya kamu jujur dalam berbicara, menjaga pembicaraan,

menjaga amanat, dermawan hatinya dan terjaga perutnya”.

Wahai Ali: “Sejelek-jeleknya teman adalah yang lengah terhadap temannya

dan menyebarkan kejelekannya”.

Wahai Ali: “Pertemanan itu mempunyai beberapa tanda: Seorang teman

menjadikan hartanya dibawah hartamu, dan jiwanya dibawah jiwamu, dan

harga dirinya dibawah harga dirimu”.

Fasal: Menerangkan Taubat

Nabi bersabda: “Tidaklah berguna taubatnya orang yang bertaubat sampai ia


membersihkan perutnya dari barang haram dan pekerjaan yang baik (halal)”.

Wahai Ali: “Jika orang alim itu tidak bertaqwa maka nasehat yang ia

sampaikan kepada hati manusia itu layaknya tetesan air oli atau telur burung

dan batu yang licin”.

Wahai Ali: “Jika selama 40 hari seorang mu’min tidak berkumpul dengan

ulama’ sama sekali, maka batinnya akan keras dan ia berani melakukan dosa-

dosa besar. Karena ilmu adalah kehidupan hati, sesungguhnya tidak akan

segan-segan menyiksa orang kaya tapi pencuri dan orang alim tapi fasiq (suka

melakukan dosa-dosa besar)”.

Fasal: Menjaga Mulut


Nabi bersabda: “Jangan mencela seseorang, sebab sesuatu yang ada dalam

dirinya. Karena tidak ada daging yang tak bertulang dan tidak ada tebusan

bagi gunjingan ikut meminta kehalalan orang yang di gunjing / meminta maaf

padanya”.

Wahai Ali: “Allah tidak menciptakan sesuatu dalam diri manusia yang lebih

utama daripada mulut. Mulut bisa menjadikan seseorang masuk surga, dan

juga masuk neraka, maka jagalah (tahanlah) mulutmu, sesungguhnya mulut itu

laksana anjing”.

Wahai Ali: “Janganlah kamu mengutuk seorang muslim, dan juga kawan, agar

kutukan itu tidak kembali pada dirimu”.

Fasal: Menerangkan Malu

Wahai Ali: “Agama itu kesemuanya terletak pada rasa malu, yaitu jika kau


menjaga kepala dan apa yang ada di sekitarnya dan menjaga perut serta apa

yang ada di dalamnya”.

Fasal: Wira’i

Nabi bersabda: “Tidaklah sempurna agamanya orang yang tidak punya rasa


takut, tidaklah sempurna akalnya orang yang tidak bisa menjaga, tidaklah

sempurna ibadahnya orang yang tidak berilmu, tidaklah sempurna

keperwiraan orang yang tidak bersedekah, Tidaklah aman bagi orang yang

tidak memiliki rahasia, tidaklah sempurna taubatnya orang yang tidak

penolong, tidaklah sempurna kedermawanan orang yang tidak punya rasa malu.

Wahai Ali: “Barang siapa yang tidak menghindar dari kemaksiatan, maka

berada di perut bumi, lebih baik daripada di atas bumi. Karena dia tidak

punya rasa iman di hatinya”.

Wahai Ali: “Inti dari Wira’I adalah: meninggalkan perkara haram dan apa

yang telah di haramkan Allah, dan pokok kemulyaan itu adalah dengan

meninggalkan kemaksiatan”.

Wahai Ali: “Sesungguhnya dengan budi pekerti yang baik, seseorang bisa

sampai pada derajat orang yang berperang di jalan Allah dalam keadaan

berpuasa”.

Wahai Ali: “Puncak Ibadah adalah diam atau tidak berbicara kecuali dzikir

kepada Allah”.

Wahai Ali: “Banyak tidur bisa menjadikan hati mati dan menyisakan

penyesalan”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang diberi nikmat oleh Allah kemudian bersyukur,

dan diberi cobaan kemudian bersabar, dan berbuat jelek kemudian minta


ampunan, maka ia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang ia

kehendaki.”

Wahai Ali: “Janganlah bersenang-senang, sesungguhnya Allah tidak suka

kepada orang yang suka bersenang-senang, dan bersedihlah, karena Allah

suka terhadap setiap orang yang bersedih”.

Wahai Ali: “Tidak seharipun berlalu kecuali ia berkata: ‘Aku adalah hari baru

dan aku yang menyaksikan perbuatanmu, maka lihatlah apa yang kau

kerjakan”.

Fasal: Mencela Dunia

Wahai Ali: “Janganlah mengingkari kematian, mereka hanya mengingat dunia


saja. Ali bertanya ? ‘Siapa mereka wahai Nabi ?’, Nabi menjawab, ’Mereka

adalah orang-orang kaya dan memiliki harta dunia seperti yang kau lihat,

mereka memperhatikan dunia, sebagaimana ibu memperhatikan anaknya, dan

mereka termasuk orang-orang yang merugi di hari esok”.

Fasal: Mengetahui Kedudukan Manusia Allah

Nabi bersabda: “Sebaik-baiknya manusia disisi Allah adalah Manusia yang


paling berguna. Sejelek-jeleknya manusia di sisi Allah adalah orang yang

panjang usianya tapi jelek perbuatannya dan sebaik-baiknya mereka adalah

orang yang panjang usianya dan baik perbuatannya”.

Orang yang paling dibenci Allah adalah:

1. Makan sendirian

2. Memukul budaknya

3. Memulyakan orang kaya

4. Menghina orang fakir.

Adapun yang lebih jelek daripadanya adalah orang yang semasa hidupnya

menetapi perkara haram dan mati dalam keadaan menetapi perkara haram,

dan yang lebih jelek daripadanya adalah, orang yang panjang umurnya dan

jelek perbuatannya dan tidak mau bertaubat dari hal-hal yang dilarang

Allah, Sementara ia senang mengharapkan ampunan Allah, dan yang lebih

jelek daripadanya adalah orang yang pura-pura mau berteman dengan

saudaranya se-iman padahal dia tidak mau berteman dengannya, dan yang

lebih jelek daripadanya adalah orang yang mengawali usianya dengan lupa,

dan mengakhirinya dengan rasa malas, untuk melakukan keta’atan pada

Allah.

Fasal: Tanda-Tanda Kebaikan

Nabi bersabda: “Tanda-tanda orang sabar adalah perbuatan baik,


pengabdianyang baik di sisi Allah.

Wahai Ali: “Orang mu’min itu mempunyai 3 tanda, yaitu membenci harta,

wanita, dan

Wahai Ali: “Orang yang cerdas (berakal) mempunyai 3 tanda yaitu

menjadikan dunia sebagai sarana menuju akhirat, Sabar menghadapi

kesulitan”.

Orang yang alim mempunyai 3 tanda yaitu jujurnya ucapan, menjauhi

perkara haram dan rendah hati. Orang yang taqwa mempunyai 3 tanda,

takut akan dusta dan hal-hal yang jelek, takut untuk berteman dengan

teman yang jelek. Meninggalkan sebagian perkara yang halal karena

khawatir jatuh pada perkara haram.

Wahai Ali: “Tanda-tandi jujur itu ada 3, Merahasiakan Ibadah, Sedekah,

dan Musibah”.

Orang yang shaleh mempunyai 3 tanda:

1. Memperbaiki hubungan antara dia dengan Allah

2. Memperbaiki agamanya dengan perbuatan

3. Rela / Ridlo terhadap orang lain sebagaimana ia Ridlo pada dirinya

sendiri

Tanda-tanda orang yang bahagia ada 3:

Makanan yang halal

Berkumpul dengan Ulama’

Shalat lima waktu dengan berjamaah


Wahai Ali: “Tanda-tanda orang mu’min itu ada 3, bersegera untuk melakukan

keta’atan, menjauhi hal-hal yang di haramkan, berbuat baik pada orang yang

berbuat jelek padanya”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang dermawan ada 3, memaafkan di saat mampu

melawan, mengeluarkan zakat, senang bersedekah”.

Wahai Ali: “Tanda orang yang arif itu ada 3, bersilaturrahmi kepada orang

yang memutusnya, memberi kepada orang yang tidak memberinya,

mema’afkan orang yang telah menganiayanya”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang sabar itu ada 3, yaitu sabar melakukan

ketaatan pada Allah, sabar menerima cobaan dari Allah, sabar menjalani

kepastian / ketentuan dari Allah”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang bertaubat itu ada 3, menjauhi perkara

yang diharamkan, senang mencari ilmu, tidak kembali melakukan kesalahan

yang sama sebagaimana perasaan susu tidak kembali pada puting susu

Fasal: Tanda-Tanda Menyekutukan Allah


Wahai Ali: “Tanda-tanda orang kufur itu ada 3, Ragu mengenai Allah, Benci

terhadap hamba-hamba Allah yang lain, Lupa untuk melakukan ketaatan”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang munafik itu ada 3, Jika berbicara ia berdusta,

Jika berjanji ia mengingkari, Jika dipercaya dia mengingkari, dan Nasihat

tidak ada gunanya bagi dia”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang pamer ada 3, menyempurnakan ruku’ dan

sujud (sholat) ketika shalat dihadapan orang lain, dan menguranginya ketika

shalat sendirian, bersemangat jika seseorang memujinya, dzikir kepada Allah

dalam keadaan sepi”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang tolol itu ada 3, yaitu meremehkan kefardluan,

banyak bicara selain dzikir, mencela terhadap Allah”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang tertipu ada 3, yaitu sering berdusta, sering

menyandarkan kebutuhannya pada orang lain”.

Wahai Ali: Tanda-tanda orang celaka ada 3, yaitu makanan pokoknya berupa

barang haram, Menjauhi orang alim, Tidak shalat berjamaah. Tanda-tanda

pendosa ada 3, yaitu senang terhadap kerusakan, Membahayakan orang lain,

Menjauhi petunjuk. Tanda-tanda orang dzalim ada 3, yaitu tidak peduli dari

manakah apa yang ia makan, memaksa orang yang berhutang”.


Fasal: Do’a-Do’a

Nabi bersabda: “Jika kau hendak masuk ke dalam masjid, maka awali dengan


kaki kananmu, dan keluar dengan kaki kirimu”.

Wahai Ali: “Bacalah surat Yasiin pada pagi dan sore hari, sesungguhnya orang

yang melakukan hal tersebut, maka Allah akan menjamin keamanannya”.

Wahai Ali: “Barang siapa membaca surat Hasyr di setiap malam, maka ia akan

dihindarkan dari kejelekan dunia dan akhirat”.

Wahai Ali: “Barang siapa membaca surat Al-Baqoroh pada malam Jum’at,

maka tampaklah baginya cahaya antara langit ke 7 dan bumi

Barang siapa membaca suratAl-Mulk, pada malam Jum’at, maka Allah

akan mengampuni dosa-dosanya,dan dilindungi dari fitnah (pertanyaan)

kubur.

Barang siapa yang membaca akhir surat Al-Kahfi seraya tidur miring,

maka Allah akan membangun cahaya di kepala sampai matakakinya

Barang siapa yang membaca surat At-Thaariq ketika akan tidur, maka

Allah akan menulis kebaikan baginya sebanyak bintang-bintang di

langit.

Barang siapa yang membaca Al-Mulk kemudian membaca: Yaa Allah,

jagalah hamba dengan agama Islam, baik dalam keadaan berdiri,

duduk, maupun tidur, ‘Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung padamu

dari kejahatan semua binatang yang mana engkau adalah dzat yang

menguasai ubun-ubun mereka dan aku meminta kebaikan yang telah

ada dalam kekuasaanmu’. Maka Allah akan melindunginya di Kejahatan

jin, manusia, dan hewan melata.


Wahai Ali: “Jika kau mempunyai hajat, maka bacalah ayat kursi dan

berdo’alah kepada Allah dalam keadaan kesusahan dan kesulitan dan bacalah:

’Wahai dzat yang maha hidup dan maha tiada tuhan selain engkau,

dengan rahmatmu aku meminta perlindungan padamu, maka ampunilah aku dan

perbaikilah keadaanku, serta berikanlah jalan keluar atas kesusahanku’. Maka

sesungguhnya Allah akan melapangkan kesusahanmu dan memberi jalan keluar

atas Kesulitanmu serta memenuhi kebutuhanmu”.

Wahai Ali: “Jika kau tertimpa suatu kesulitan atau masalah , maka bacalah:

‘Maha suci engkau wahai tuhanku, tiada tuhan selain engkau, aku pasrah

kepadamu, Engkau adalah tuhan Arsy yang agung”.

Wahai Ali: “Perbanyaklah membaca do’a yang telah Jibril ajarkan padaku, itu

yang akan kekal baik dalam agama, dunia dan di akhirat”.

Wahai Ali: “Jika kau melihat bulan sabit, maka bertahlillah sebanyak 3 kali,

dan bertakbirlah 3 kali dan bacalah, Allah Maha Besar, Maha Mulya daripada

apa yang aku khawatirkan dan aku takutkan”.

Fasal: Perihal yang Bermacam-Macam

Wahai Ali: “Jika kau bertemu dengan muslim yang lain, maka hendaknya kamu


yang mengucap salam terlebih dahulu, Niscaya Allah akan menulis untukmu 20

kebaikan, dan jawablah salam, niscaya Allah akan menulis 40 kebaikan bagi

orang yang menjawab salam”.

Wahai Ali: “Takutlah untuk marah, karena sesungguhnya marah dari syetan

dan ia adalah sejelek-jeleknya sesuatu yang ada pada dirimu ketika kau

marah”.

Wahai Ali: ”Takutlah akan do’a orang yang di aniaya, karena sesungguhnya

Allah akan mengabulkan do’anya dan kalaupun ia kafir maka kekufurannya

akan kembali padanya”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang memerintah suatu kebaikan dan melarang suatu

kemungkaran, dan barang siapa yang selalu jujur dalam urusannya, maka Allah

tidak suka untuk memurkainya, jika anak yatim menangis, maka Arsy akan

goncang, dan diserukan pada Jibril. Wahai Jibril: ‘Perluaslah Neraka untuk

tempat orang yang membuat anak yatim menangis, dan perluaslah surga untuk

orang yang membuatnya tertawa”.

Wahai Ali: “6 macam dari ummatku yang kelak masuk surga:

1. Pemuda yang bertaubat

2. Orang yang bersedekah secara diam-diam (samar)

3. Orang yang mendirikan Shalat Dhuha

4. Orang yang lebih rela kehilangan harta daripada ketinggalan Shalat


berjamaah satu kali

5. Orang yang mengalirkan air matanya karena rasa takut pada Allah

6. Orang yang bersedekah dengan ulama”.

Wahai Ali: “Orang yang menuntun orang buta dengan tangan kirinya, maka

tangan kanannya dalam tuntunan tangan kirinya”.

Wahai Ali: “Ketika manusia dalam keadaan sekarat, maka ruas-ruas

tulangnya saling menyapa satu sama lain, seraya berkata, ‘Salam

Sejahtera untukmu, sesungguhnya aku telah mati’. Begitu juga rambut

Uban pada rambut hitam”.

Wahai Ali: “Jagalah wasiatku sebagaimana aku menjaganya dari Jibril

yang diturunkan dari Allah. Maha Suci Nama-nama-nya dan tiada Tuhan

selain dia.